Perikanan Budi Daya Harus Dioptimalkan

15-02-2019 / KOMISI IV

[Tim Kunker Komisi IV DPR meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Manado, Sulawesi Utara

 

 

Subsektor perikanan budi daya memiliki peran sentral dalam perekonomian nasional dan pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Karenanya, fokus pembangunan nasional ke depan harus diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi nilai ekonomi sektor strategis ini.

 

“Ini juga menciptakan nilai tambah keuntungan yang besar bagi masyarakat,” ungkap Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/2/2019).

 

Terlebih, lanjut politisi Fraksi Partai Gerindra ini, BPBAT telah melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi resirculating aquaculture system (RAS) yang disampaikan mampu meningkatkan produksi hingga 100 kali lipat dibanding teknologi konvensional.

 

“Kami sangat mengapresiasi dan berharap inovasi semacam ini dapat diadopsi masyarakat,” tuturnya seraya mengatakan pihaknya akan terus mendorong dari sisi anggaran untuk pengembanhan balai budi daya ikan tawar itu.

 

Hal senada juga disampikan Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo yang mengatakan kontribusi budi daya ikan air tawar untuk pemenuhan pangan sangat baik. “Untuk itu perlu diberikan apresiasi oleh negera dengan cara pemenuhan bibit ikan, pakan serta sarana prasarana budi daya ikan air tawar," jelasnya.

 

Karena balai budi daya ikan air tawar dinilai memiliki peran sentral dalam perekonomian, legislator Fraksi PDI-Perjuangan itu meminta pemerintah memperbanyak cabang balai budi daya ikan air tawar guna memberikan pembinaan terhadap petani ikan.

 

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan, aspek kesejahteraan dan kebercukupan pangan saat ini mulai bertumpu pada subsektor perikanan budidaya. Indikator keberhasilan tersebut yakni pencapaian Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) selama empat tahun terakhir (2014 - 2018) yang tumbuh rata-rata sebesar 0,38 persen per tahun.

 

Kinerja lainnya yakni peningkatan nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) sepanjang tahun 2014 - 2018 tumbuh sebesar 1,7 persen. Tahun 2018 NTUPi mencapai angka 113,27 atau tumbuh 2,75 persen dibanding tahun 2017 yang mencapai 110,23. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...